TUJUAN DAN MANFAAT AQIDAH ISLAM

Aqidah Islam sebagai aqidah yang murni tentunya memiliki tujuan yang mulia, dimana dengan aqidah Islam manusia akan senantiasa terjaga dari kabut-kabut ide yang menyesatkan dan menyebabkan kerancuan dalam berpikir. Dan dengan aqidah Islam, fitrah dan kemuliaan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini akan senantiasa selalu terjaga dan terpelihara.

Adapun beberapa tujuan dari aqidah Islam yaitu:

1.   Untuk meingikhlaskan niat dan beribadah semata-mata hanya kepada Allah . Sebagaimana Allah berfirman:

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا 

Artinya:

Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa.” Maka barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia meyekutukan dengan sesuatu apapun dalam beribadah kepada Tuhannya. (QS. Al-Kahf/18: 110)

 

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ 

Artinya:

Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar beribadah kepada-Ku (QS. Az-Zariyat/51: 56)

 

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ 

Artinya:

Katakanlah (Muhammad), sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam. (QS. Al-An’am/6: 162)

 

2.   Membebaskan akal pikiran dari kegelisahan, yang dapat menjerumuskan pada khurafat atau kesesatan. Allah berfirman:

 

هَٰذَا بَلَاغٌ لِلنَّاسِ وَلِيُنْذَرُوا بِهِ وَلِيَعْلَمُوا أَنَّمَا هُوَ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ وَلِيَذَّكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ 

Artinya:

Dan (Al-Qur’an) ini adalah penjelasan (yang sempurna) bagi manusia, agar mereka diberi peringatan dengannya, agar mereka mengetahui bahwa Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa, dan agar orang yang berakal mengambil pelajaran. (QS. Ibrahim/14: 52)

 

كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ 

Artinya:

Kitab (Al-Qur’an) yang kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran. (QS. Sad/38: 29)

 

3.   Memberikan ketenangan pada jiwa dan akal pikiran serta menjadikan ia pribadi yang sabar, tegar, dan kuat dalam menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan. Allah berfirman:

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ﴿٥﴾ إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا 

Artinya:

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. (QS. Al-Insyirah/94: 5-6)


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِۚإِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ 

Artinya:

Wahai orang-orang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah/2: 153)

 

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوب 

Artinya:

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. (QS. Ar-Ra’d/13: 28)

 

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ ۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

Artinya:

Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. (QS. Al-Fath/48: 4)


Kemudian dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda: 

اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ ، اِحْـرِصْ عَـلَـى مَا يَـنْـفَـعُـكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَـعْجَـزْ ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَـيْءٌ فَـلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِـّيْ فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَـذَا ، وَلَـكِنْ قُلْ: قَـدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَـفْـتَـحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ           

Artinya:

Orang Mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah dan pada masing-masing terdapat kebaikan. Bersemangatlah terhadap sesuatu yang berguna bagimu serta mohonlah pertolongan dari Allah dan jangan lemah. Jika engkau ditimpa sesuatu, maka janganlah engkau katakan: Seandainya aku kerjakan begini dan begitu. Akan tetapi katakanlah: Itu takdir Allah dan apa yang Dia kehendaki Dia lakukan. Sesungguhnya mengandai andai itu membuka perbuatan setan.” (HR Muslim)

 

4.  Membimbing manusia kembali pada fitrahnya yang lurus, karena pada hakikatnya semua manusia diciptakan dalam keadaan fitrah, dan fitrah yang dimaksud tidak lain adalah Islam. Sebagaimana Allah berfirman:

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُو  

Artinya:

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); sesuai fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (firah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. Ar-Rum/30: 30)

Kemudian dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda:

كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ                                                                         

Artinya:

Setiap yang lahir dilahirkan di atas fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anaknya sebagai yahudi, nasrani atau majusi. (HR. Bukhari)

 

5.       Meraih kebahagiaan sejati dunia dan akhirat. Allah berfirman:

 

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ 

Artinya:

Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al-Qasas/28: 77)

 

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ 

Artinya:

Barangsiapa yang mengerjakan amal baik, baik laki-laki maupun wanita dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.(QS. An-nahl/16: 97)

 

Dengan senantiasa berusaha memaksimalkan diri untuk mencapai tujuan dari aqidah Islam, menjunjung tinggi aqidah Islam dan membebaskan diri dari segala macam keraguan, maka tentunya aqidah Islam akan mendatangkan keberkahan, kemuliaan serta manfaat yang luar biasa dalam kehidupan ini. Diantara manfaat dari aqidah Islam, yaitu:

1.   Dibukanya keberkahan, sebagaimana Allah berfirman:


وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ 

Artinya:

Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-A’raf/7: 96)

 

Ayat ini menjelaskan bahwa, apabila seseorang memiliki aqidah yang benar yaitu beriman dan bertakwa hanya kepada Allah semata, maka Allah akan melimpahkan berkahnya dari langit dan bumi. Berkah Allah dari langit dan bumi contohnya seperti diturunkannya hujan yang menyuburkan, kemudian tumbuhlah berbagai jenis tanam-tanaman, air melimpah, hewan-hewan ternak menjadi sehat, dan sawah serta kebun-kebun menjadi subur.

Tapi manakala seseorang ingkar kepada Allah , maka terjadilah berbagai bencana. Hujan yang pada dasarnya merupakan rahmat Allah , tapi karena perbuatan menyimpang yang dilakukan manusia, hujan itu kemudian menjadi bencana yang menyebabkan banjir dimana-mana, kemudian tanah longsor, gempa, dan bencana alam lainnya menimpa bumi ini. Hal ini sebagaimana yang telah difirmankan Allah dalam Al-Qur’an bahwa:


ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Artinya:

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. Ar-Rum/30: 41)

 

2.    Dimudahkan urusannya, diberikan rezeki yang tidak disangka-sangka dan dicukupkan segala keperluannya. Allah berfirman:

 

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مَخۡرَجً۬ا ﴿٢﴾ وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُ‌ۚ وَمَن يَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُ ۥۤ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَـٰلِغُ أَمۡرِهِۦ‌ۚ قَدۡ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدۡرً۬ا  

Artinya:

Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, Niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu. (QS. At-Talaq/65: 2-3)

Jadi dengan takwa yang dimiliki seseorang dalam dirinya, senantiasa ia istiqomah menjaga dan memeliharanya, melakukan segala amalan yang dicintai Allah dan menjauhi segala apa yang dilarang-Nya, dan betul-betul menegakkan syariat Islam atas dasar cinta kepada Allah . Maka Allah telah berjanji bahwa Ia  pasti akan selalu memberikan petunjuk, membimbing orang tersebut keluar dari segala permasalahan-permasalahan hidupnya, dibebaskan dari segala macam kegelisahan dan segala urusannya akan dimudahkan.

Selain itu Allah akan senantiasa memberikan ia rezeki dari arah yang tidak pernah ia sangka-sangka sebelumnya. Sehingga boleh jadi ada sesuatu yang ia sangat inginkan atau cita-citakan, yang menurut akal manusia itu sangat mustahil dicapai. Tapi berkat ketundukan yang murni hanya kepada Allah , maka sesuatu yang mustahil itu menurut manusia, kemudian bisa ia capai dari arah yang tidak pernah ia kira sebelumnya. Sehingga tercukupkanlah seluruh keperluaanya.

 

3.    Dijaga oleh Allah dari tipu daya orang-orang zalim, Allah berfirman:

 

إِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُوا بِهَا ۖ وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا ۗ إِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ 

Artinya:

Jika kamu memeproleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu tertimpa bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, tipu daya mereka tidak akan menyusahkan kamu sedikitpun. Sungguh, Allah Maha Meliputi segala sesuatu. (QS. Ali Imran/3: 120)

Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa dengan bersabar dan bertakwa kepada-Nya, maka tipu daya mereka yaitu orang-orang munafik dan orang-orang zalim, tidak akan membawa kemudharatan kepada mereka yang berpengang teguh pada akidah Islam. Sekalipun mereka dipenuhi kedengkian, selalu berusaha menjatuhkan, menjelek-jelekkan, memfitnah atau menghasut orang lain untuk ikut membenci, namun dengan berpegang teguh kepada aqidah Islam, maka yakinlah Allah selalu melindungi hamba-hambanya yang istiqomah dalam ketaatan.

Maka dari itu tetaplah bersabar dan bertakwa, sebagaiamana dikatakan bahwa teguklah kesabaran, jika kesabaran itu menghidupkanmu maka ia akan menghidupkanmu dalam keadaan mulia. Namun apabila kesabaran itu mematikanmu maka ia mematikanmu dalam keadaan syahid.

 

4.  Di akhirat kelak mereka akan dikembalikan ke tempat terbaik, yaitu surga dengan segala kenikmatannya, dan jiwa-jiwa merekapun akan senantiasa bahagia. Sebagaimana Allah berfirman:

 

لَٰكِنِ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا نُزُلًا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۗ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ لِلْأَبْرَارِ  

Atinya:

Orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka akan mendapatkan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya sebagai karunia dari Allah. Dan apa yang di sisi Allah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti. (QS. Ali Imran/3: 198)

                              

۞ مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ ۖ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ أُكُلُهَا دَائِمٌ وَظِلُّهَاۚتِلْكَ عُقْبَى الَّذِينَ اتَّقَوْاۖوَعُقْبَى الْكَافِرِينَ النَّارُ 

Artinya:

Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang yang bertakwa (ialah seperti taman), mengalir di bawahnya sungai-sungai; senantiasa berbuah dan teduh. Itulah tempat kesudahan bagi orang yang bertakwa; sedang tempat kesudahan bagi orang yang ingkar kepada Tuhan ialah neraka. (QS. Ar-Ra’d/13: 35)

 

مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَۖفِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّىۖوَلَهُمْ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَمَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْۖكَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِي النَّارِ وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ  

Artinya:

Perumpaan taman surga yang dijanjikan kepada orang-orang bertakwa; di sana ada sungai-sungai yang airnya tidak berubah rasa dan baunya, dan sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya, dan sungai-sungai khamr (anggur yang tidak memabukkan) yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai madu yang murni. Di dalamnya mereka memperoleh segala macam buah-buahan, dan ampunan dari Tuhan mereka. Samakah mereka dengan orang yang kekal dalam neraka, dan diberi minuman dengan air yang mendidih, sehingga ususnya terpotong-potong? (QS. Muhammad/47: 15)

 

إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتِ النَّعِيمِ 

Artinya:

Sungguh, bagi orang-orang yang bertakwa (disedikan) surga yang penuh kenikmatan di sisi Rabbnya. (QS. Al-Qalam/68: 34)

0 komentar:

Posting Komentar

Segala bentuk saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan.