AQIDAH ISLAM

  Aqidah adalah pokok (usul) dan dasar dalam suatu agama. Aqidah adalah hal yang pertama dan utama yang harus dimiliki setiap orang, karena aqidah merupakan pondasi dari segala amal perbuatan yang kita kerjakan. Semua amalan yang kita kerjakan tanpa didasari dengan aqidah yang benar maka amalan itu semua akan tertolak dan tak bernilai di sisi Allah .

Aqidah adalah hal yang mendasar yang perlu dipahami dengan baik untuk membekali diri dan menjaga kualitas keimanan. Oleh karena itu setiap muslim wajib memahami hakikat aqidah Islam. Pemahaman yang benar terhadap aqidah Islam akan mengantarkan seseorang menjadi muslim yang baik dalam berperilaku.

Menurut bahasa, aqidah berasal dari bahasa Arab ‘aqoda-ya‟qidu-‘aqidan-‘aqidatan yang berarti ikatan atau pejanjian. Artinya sesuatu yang menjadi tempat hati yang mana hati terikat kepadanya.[1] Aqidah juga bermakna ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti, wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia.[2]

Menurut istilah aqidah adalah iman yang teguh dan pasti yang tidak ada keraguan sedikitpun bagi orang yang meyakininya.[3] Aqidah adalah sesuatu yang dipegang teguh dan tertanam kuat di dalam lubuk jiwa dan tak dapat beralih darinya.[4] Aqidah adalah perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tentram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan. Dengan kata lain, keimanan yang pasti tidak terkandung suatu keraguan apapun pada orang yang meyakininya dan harus sesuai dengan kenyataanya.[5]

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan aqidah adalah suatu keyakinan yang sifatnya mengikat, pasti, kokoh, kuat, dan pantang untuk ragu. Apabila kepercayaan terhadap hakikat sesuatu itu masih ada unsur keraguan dan kebimbangan, maka tidak disebut aqidah. Jadi aqidah itu harus kuat dan tidak ada kelemahan yang membuka celah untuk dibantah.

Adapun yang dimaksud dengan aqidah Islam adalah suatu keyakinan yang kuat, tidak dihinggapi sedikitpun keraguan kepada Allah , para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan kepada qada dan qadar-Nya. Jadi manakala seseorang masih ragu kpeada Allah, malaikat, Al-Qur’an atau apa yang dibawa oleh Rasulullah , tidak mempercayai adanya hari akhir, dan mempertanyakan tentang takdir Allah, maka sungguh saat itu aqidahnya belum benar.

Jadi asas pertama yang perlu ditegakkan seorang muslim dan masyarakat Islam adalah aqidah Islam. Oleh karena itu tugas seorang muslim dan masyarakat Islam yang pertama adalah memelihara aqidah, memperkuat serta memancarkan sinarnya ke dalam sikap dan perilakunya.

Karena perlu dipahami pula bahwa aqidah itu bukan hanya sekedar keyakinan semata, tapi perlu diimplementasikan dalam perbuatan. Sebagaiamana Rasulullah bersabda:

 

لإيمانُ مَعْرِفَةٌ بالقَلْبِ، وَقَوْلٌ بِاللِّسَانِ، وعَمَلٌ بالأَرْكَانِ

Artinya:

Iman itu diucapakan dengan lisan, diyakini dengan hati, dan diamalkan dengan perbuatan. (HR. Ibnu Majah dan At-Thabrani)

 

Berdasarkan hadis ini, maka seseorang yang meyakini Allah dengan segenap hatinya namun kemudian ia meniggalkan syariat-syariat Islam, seperti malas mendirikan sholat, malas membaca Al-Qur’an, berzikir, dan perbuatan-perbuatan buruk yang lain tidak berusaha ia jauhi, maka sesungguhnya belumlah sempurna aqidah yang dimilikinya. Karena akidah itu antara hati, ucapan, dan perbuatan haruslah berjalan dengan selaras.

Adapun dalam konteks Islam, aqidah memiliki sejumlah nama atau istilah yang sepadan dengannya. Penyebutan satu nama atau istilah sebenarnya merujuk pada satu esensi yang sama. Berikut ini beberapa istilah yang merujuk pada makna aqidah:

1.       Tauhid

Aqidah dinamakan dengan tauhid karena pembahasannya berkisar seputar pengesaan kepada Allah di dalam rububiyyah, uluhiyyah, dan asma’ wa sifat. Jadi, tauhid merupakan kajian ilmu aqidah yang paling mulia dan merupakan tujuan utama.

2.       As-Sunnah

Sunnah artinya jalan. Seorang dikatakan menjalankan sunnah apabila dia mengikuti jalan yang ditempuh oleh Rasulullah dan para sahabat di dalam masalah aqidah. Istilah ini termasuk istilah yang sangat popular pada tiga generasi pertama, khususnya generasi sahabat dan para tabi’in.

3.       Ushuluddin

Ushul artinya rukun-rukun iman, rukun-rukun Islam dan masalah-masalah yang qath’i (pasti) serta hal-hal yang telah menjadi kesepakatan para ulama.

4.       Asy-syari’ah

Maksudnya adalah segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya berupa jalan-jalan petunjuk, terutama dan yang paling pokok adalah masalah-masalah akidah.

5.       Al-Iman

Aqidah disebut juga al-iman sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan sejumlah hadis Nabi . Dalam konteks ini, aqidah Islam merupakan keyakinan atas sesuatu yang terdapat dalam apa yang kita kenal sebagai rukun iman.[6]



[1] A. Zainuddin dan M. Jamhari I: Akidah dan Ibadah, (Bandung: Pustaka Setia, 1999), h.49.

[2] Abd. Chalik. Pengantar Studi Islam (Cet. VI; Surabaya: Kopertais IV Pres, 2014), h 46.

[3] Yazid Abdul Qadir Jawas. Syarah Aqidah Alhussunnah Wal Jama’ah (Cet. XVI; Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i, 2017) ), h 27.

[4] Nurnaningsih Nawawi, Aqidah Islam (Makassar, Pusaka Almaida, 2017), h. 10.

[5]Abd. Chalik. Pengantar Studi Islam, h.47.

[6] Darul Ilmi, Mengenal Akidah Islam (Bandung; 2015), h.3.

0 komentar:

Posting Komentar

Segala bentuk saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan.