PENTINGNYA SHOLAT


Assalamualaikum Wr. Wb

Sahabat-sahabat sekalian, di zaman sekarang ini seiring semakin berkembangnya teknologi, kitapun semakin lalai dalam sholat kita, kita sering meninggalkan sholat 5 waktu. Sahabat ingatlah bahwa sholatlah yang menandakan seorang apakah ia muslim atau tidak, sebagaimana sabda Rasulullah Saw


العَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ الصَّلَاةُ، فَمَنْ تََرَكَهَا فََقَدْ كََفََرَوَعَنْ بُرَيْدَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ النَبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قََالَ:  

Dari Buraidah r.a dari Nabi Saw bersabda: Ikatan janji di antara kami (umat islam) dengan mereka (orang-orang kafir) adalah shalat. Maka barang siapa yang meninggalkan shalat, berarti dia telah menjadi kafir.”  (HR al-Tirmizi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan sahih) (Riyadhus Shalihin 1079)

Maka dari itu sahabat sekalian, jikalau kita mengaku islam maka sholatlah. Karena tidak akan ada haji, tidak akan ada zakat, tidak akan ada puasa atau amalan apapun itu yang akan diterima oleh Allah Swt jikalau kita tidak melaksanakan sholat. Karena sholat adalah kunci dari segala amalan ibadah, sholatlah amalan yang pertama kali dihisab oleh Allah Swt di hari kiamat nanti, jikalau baik sholatnya maka diterima seluruh amalannya dan jikalau buruk sholatnya maka tertolak seluruh amalannya, sebagaimana sabda Rasulullah Saw:

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ

Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya.

Sahabat sekalian, tidak kah cukup bagi kita mengetahui betapa pentingnya perkara sholat sehingga perintah sholat itu diberikan kepada Nabi Muhammad Saw itu tanpa melalui malaikat Jibril tapi langsung diberikan oleh Allah SWT di langit ke-7 dengan perjalanan yang sangat luarbiasa. maka dari itu sahabat sekalian, marilah kita senantiasa melaksanakan sholat, menjaga sholat kita dengan sebaik-baiknya, karena kapan lagi kita mau bergabung kepada saf-saf orang yang sedang sholat berjamaah kalau bukan sekarang. Tidak ada jaminan sahabat sekalian bahwa kita akan hidup sampai hari esok, bayangkan sajalah bagaimana nasib kita, apa yang akan kita pertanggung jawabkan di akhirat kelak andaikata suatu malam kita tertidur tanpa melaksanakan sholat, dan kemudian esoknya ternyata kita sudah terbangun di alam yang lain dengan siksaan yang menunggu kita. Sungguh celakanya jika itu terjadi, maka sahabat sekalian marilah kita mendekat kepada Allah SWT, bersujud memohon ampunan-Nya, jangan lagi kita membuang-buang waktu yang Allah berikan, karena waktu terus berjalan dan kita semakin kehabisan waktu, jangan sampai waktu kita di dunia habis barulah kita sadar betapa pentingnya sholat itu. Karena saat itu terjadi maka semuanya hanyalah tinggal kenangan dan penyesalan.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Mewaspadai Ujian di Zaman Modern



Assalamualaikum Wr. Wb
 
Sudah menjadi fithrah manusia, jika mengalami atau tertimpa suatu musibah, maka dia akan berusaha menyelamatkan diri dengan segala cara yang mungkin dilakukannya. Namun, ada juga sebagian orang yang pasrah, berputus asa dan tidak mau mencari jalan keluar, akhirnya kebinasaan menjadi pungkasannya. Ada juga yang tidak menyadari dirinya sedang dalam musibah, sehingga tidak tergerak untuk mencari solusi, akhirnya penyesalan pun tak terelakkan.

Pada saat ini, banyak sekali bahaya yang mengintai kita sebagaimana yang dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam banyak hadits tentang fitnah akhir zaman. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai rasul yang penuh kasih sayang kepada umatnya, tidak hanya memberitahukan tentang fitnah ini saja, tapi juga memberitahukan solusinya. Alquran dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan solusi yang tidak bisa ditawar-tawar. Kalau tidak, kesengsaraan mesti akan menimpa. Allah ‘Azza wa Jalla befirman:

فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَى ﴿١٢٣﴾ٰ وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ ﴿١٢٤﴾ قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَىٰ وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا ﴿١٢٥﴾ قَالَ كَذَٰلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا ۖ وَكَذَٰلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَىٰ

“Jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, maka barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. Berkatalah ia, “Ya Rabbku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat ?” Allah berfirman, “Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, lalu kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan”. (QS. Thaha/20:123-126)
.
Kini, fitnah-fitnah itu sudah banyak sekali disekitar kita, siap menerkam siapa saja yang lalai. Oleh karena itu, hendaknya kita senantiasa waspada dan menjaga diri.
Diantara ujian-ujian itu adalah ujian harta. Diriwayatkan dari Ka’ab bin ‘Iyadh radhiyallahu anhu, dia mengatakan, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَإِنَّ فِتْنَةَ أُمَّتِي الْمَالُ
“Sesungguhnya masing-masing umat itu ada fitnahnya dan fitnah bagi umatku adalah harta.” (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Ibni Hibban dalam shahihnya).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

فَوَاللَّهِ مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمْ الدُّنْيَا كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ
“Demi Allah! Bukan kefakiran yang saya khawatirkan atas kalian, namun yang saya khawatirkan adalah kalian diberi kemakmuran dunia sebagaimana pernah diberikan kepada umat sebelum kalian, lalu kalian berlomba-lomba sebagaimana mereka. Sehingga akhirnya dunia menyebabkan kalian binasa sebagaimana mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Harta itu ujian dari semua sisi. Dimulai saat mengumpulkan dan mengembangkannya, kesibukan ini sering melalaikan seseorang dari beribadah kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Juga kegemaran menumpuk harta yang tidak pernah bisa mencapai titik klimaks, diperparah lagi dengan prilaku menghalalkan segala cara demi memenuhi ambisinya. Harta juga menjadi fitnah atau musibah bagi yang empunya saat harta dibelanjakan di jalan yang tidak dibenarkan syari’at atau enggan mengeluarkan zakat yang menjadi kewajibannya. Akibatnya, berbagai keburukan pun bermunculan akibat harta.
Dalam hadits riwayat Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَمِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ
“Sungguh akan datang suatu masa, saat itu manusia tidak lagi peduli dengan cara apa dia menghasilkan harta, apakah dari sesuatu yang halal ataukah haram!” (HR. Bukhari).

Diantara ujian yang juga ada pada saat ini yaitu keburukan yang datang melalui media elektronik dan media cetak. Karya tulisan menyesatkan, foto dan gambar wanita dengan dandanan seronok, nyanyian pembangkit nafsu syahwat, pentas yang sering membuat suatu keburukan menjadi tidak jelas bahkan membalikkan fakta, yang buruk dianggap bagus dan indah, semuanya ada di media. Terkadang suatu yang tidak pantas ikut serta ditayangkan, seperti cara mencuri atau aksi kriminal lainnya. Semua keburukan ini ditayangkan di berbagai channel tv, baik dalam maupun luar negeri dan dengan mudah bisa diakses lewat internet. Sehingga betapa sedih hati dan tercabiknya hati kita ketika mendengar berbagai perbuatan kriminal yang dilakukan oleh para pelajar yang bahkan diantara mereka sangat muda belia dan seakan tidak bisa dipercaya kalau dia melakukan kriminalitas yang seharusnya hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa.

Sebagian orang, na’udzu billah, merasa tidak cukup dengan berbagai keburukan di atas, dia menambahkannya dengan membeli atau menyewa kaset CD film porno yang sangat tidak layak lalu diputar di tengah keluarganya. Tidakkah dia tahu keburukan di sekitarnya sudah begitu banyak meski dia tidak menghendaki keburukan itu datang ke rumahnya ? Ataukah dia merasa keburukan itu belum lengkap? na’udzu billah. Dimanakah rasa cemburu itu dicampakkan ? Tidakkah para penyebar keburukan ini takut ketika mereka dimintai pertanggungjawaban atas beragam keburukan yang diakibatkan keburukannya ? Semoga Allah ‘Azza wa Jalla memberikan hidayah kepada kita semua untuk tetap istiqamah di atas jalan yang telah tetapkan syari’at.

Saat ini, betapa banyak rumah kaum Muslimin yang seharusnya bersinar dengan dzikrullah justru hampa darinya. Rumah-rumah itu menjadi tempat yang di senangi setan dan di jauhi para Malaikat pembawa rahmat. Bahkan ada yang lancang mengundang para pemuda untuk serta begadang, pentas atau menghidupkan budaya yang bertentangan dengan nilai agama.

Ini merupakan fitnah besar yang menimbulkan kekhawatiran yang harus kita waspadai. Kita wajib menjaga anak-anak kita agar tidak terjebak dalam perangkap setan. Hendaklah kita senantiasa memohon pertolongan kepada Allah agar kita diberik kekuatan dan kesabaran.


 SELENGKAPNYA KLIK DI SINI

BERTOBATLAH SEBELUM TERLAMBAT



Assalamualaikum Wr. Wb

   Wahai sahabat sudah kah kita bersyukur kepada Allah Swt.? Tuhan yang telah memberikan kita begitu banyak nikmat walaupun kita bukanlah hamba yang taat, yang dimana salah satu nikmatnya yang paling besar yang bisa kita rasakan hingga hari ini yakni nikmat kehidupan. Dengan kehidupan artinya Allah masih memberi kita kesempatan untuk memperbanyak amalan sholeh kita, dengan kehidupan artinya Allah masih memberi kita kesempatan untuk bertobat, untuk memperbaiki diri kita menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Maka sahabat sekalian manfaatkanlah kehidupan yang Allah beri ini dengan sebaik-baiknya, dengan memperbanyak amalan sholeh kita, dan tentunya dengan banyak bertobat kepada Allah Swt. Karena tidak satupun manusia di muka bumi ini yang tak luput dari salah dan dosa, sekalipun ia ustadz, imam masjid, bahkan ulama sekalipun pasti punya salah dan dosa baik itu yang disengaja maupun tidak disengaja, maka itu kita di anjurkan untuk banyak bertobat. Karena jikalau kita enggan untuk bertobat, itu sama halnya kita terlalu sombong dalam kehidupan ini, kita terlalu sombong kepada Allah Swt. mengira diri kita yang paling benar, bersih dari dosa padahal sungguh kotornya diri kita ini. 

       Sahabat sekalian, Rasulullah Saw. saja yang sudah dijamin masuk surga 100% tapi ia tetap senantiasa bersujud dan bertobat kepada Allah Swt. dalam seharinya minimal 100x, apa lagi kita yang belum tentu masuk surga, maka dari itu sangat patutlah jikalau kita harus bertobat kepada Allah Swt. Maka sahabat sekalian mari kita senantiasa bertobat seraya bersujud dan memohon ampunan-Nya, jangan sampai waktu kita habis dan semuanya tinggahlah penyesalan. Karena ketahuilah sahabat, jikalau waktu kita telah habis, kematian telah mendatangi kita, maka kita tidak akan pernah bisa lari darinnya. Sekalipun kita menyelam di kedalaman laut Atlantik yang gelap gulita, sekalipun kita sembunyi di gelapnya hutan Amazon, sekalipun kita sembunyi di ujung dunia, jikalau waktu kita habis maka suka tidak suka, mau tidak mau kematian pasti akan mendatangi kita. Malaikat maut akan senantiasa mengawasi kita tiap harinya, sebagaimana sabda Rasulullah Saw. bahwa "dalam sehari Malaikat maut melihat mata, melihat wajah kita itu sebanyak 70x."

        Wahai sahabat, andaikata kita bisa mendegar suara orang-orang di alam kubur maka kita pasti akan mendengar suara rintihan, suara tangisan karena siksaan yang begitu pedih, dan suatu saat nanti bisa saja kita termasuk salah satu orang yang menangis dengan penuh penyesalan tersebut. Ingatlah selalu firman Allah dalam surah Al-Mu'minuun ayat 99 "(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seorang dari mereka, dia berkata: ya Tuhanku kembalikan aku (ke dunia) agar aku berbuat amal sholeh terhadap yang telah aku tinggalkan." kemudian dalam surah surah ibrahim ayat 44 " berkatalah orang-orang zalim: ya Tuhan kami beri tangguhlah kami (kembalikan kami ke dunia) walau dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan engkau dan mengikuti rasu-rasul" kemudian dalam surah As-sajdah ayat 12 "Mereka berkata: Ya Tuhan kami,  kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikan kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal sholeh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin." kemudian dalam surah Al-an'am ayat 27-28, As-Syuura ayat 44, Al-Mu'minun ayat 11-12, Faathir ayat 37, Al-Furqaan ayat 27-29. Sahabat sekalian itulah yang kita katakan di akhirat nanti jikalau bekal kita untuk menghadap Allah tidak cukup, dan walaupun mustahil kita dikembalikan ke dunia tapi percayalah itulah yang akan kita katakan nanti. Maka sadarlah sahabat jangan habiskan waktu kita dengan perbuatan yang sia-sia, tapi isilah dengan kebajikan sehingga kita mampu mendapat tempat yang mulia di sisi Allah dan Rasul-Nya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

MENGENAL MALAIKAT-MALAIKAT ALLAH



Iman kepada malaikat adalah salah satu rukun iman yang ke dua setelah iman kepada Allah. Maka pada kesempatan kali ini mari kita sama-sama mengenal apa sih malaikat itu? Apa saja sifat-sifat para malaikat? Apa saja tugas-tugas malaikat? 
Kata malaikat merupakan jamak dari kata Arab malak (ملاك) yang berarti kekuatan. Jadi, malaikat adalah kekuatan-kekuatan yang patuh pada ketentuan dan perintah Allah. iman kepada malaikat adalah bagian dari rukun iman, keimanan tersebut secara naqli berdasarkan firman Allah swt. dalam QS. al-Baqarah/2: 285:

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ                                                               
Terjemahan:
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali".

Adapun sifat-sifat malaikat adalah sebagai berikut:
  1. Diciptakan dari Nur (cahaya). Sebagaimana sabda rasulullah Saw. "Malaikat-malaikat itu diciptakan dari cahaya, jin dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepadamu semua." (H.R. Muslim).
  2. Taat dan berbakti kepada Allah, sebagaimana firman-Nya dalam surah at-Tahrim ayat 6. "....penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkannya." (QS. at-Tahrim/66:6).
  3. Dapat berubah bentuk seperti manusia, sebagaimana dijelaskan dalm Al-Qur'an surah Maryam 16-17 dan Hud ayat 69.
  4. Selalu bersujud kepada Allah, sebagaiman firman-Nya dalam Al-Qur'an surah al-Hijr ayat 30 "Maka bersujudlah, para malaikat itu semuanya bersama-sama." (QS. al-Hijr/15: 30).
  5. Senantiasa bertasbih, sebagaimana firman Allah dalam surah al-Anbiya ayat 20 "Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya." (QS. al-Anbiya/21: 20).
  6. Tidak merasa letih untuk menyembah Allah, sebagaimana firman-Nya dalam surah Al-Anbiya ayat 19 ".... Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh menyembah-Nya dan tiada pula merasa letih." (QS.al-Anbiya/21:20).
  7. Tidak sombong (takabbur) sebagaimana firmannya dalam surah An-Nahl ayat 49 "Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua mahluk yang melata di bumi dan juga para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri." (QS. an-Nahl/16: 49).
  8. Memberi salam kepada ahli surga sebagaimana firman-Nya "yaitu surga 'adn yang mereka masuk kedalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang shaleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya, dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ketempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan) 'salamun 'alaikum bima shabartum' maka alangkah bainya tempat kesudahan itu" (QS. ar-Ra'd/13:23-24).
  9. Memohon ampunan untuk orang-orang beriman. Firman Allah QS. al-Mukmin/40:  7.
  10. Tidak berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. 
  11. Tidak memiliki hafa nafsu, tidak makan, minum, dan tidur.
  12. tidak mati sebelum datagnnya kiamat.
   
Adapun nama-nama malaikat Allah adalah sebagai berikut:
  1. Malaikat Jibril, disebut juga Ruhul qudus atau Ruhul Amin. Bertugas menyampaikan wahyu dari Allah kepada para nabi dan rasul sejak Nabi Adam as. hingga Nabi Muhammad Saw. Malaikat jibril pula yang mengantarkan (mengawal) Nabi Muhammad saw. ketika melakukan Isra Mi'raj.
  2. Malaikat Mikail, bertugas mengatur dan menyampaikan rezeki kepada seluruh makhluk Allah, termasuk juga mengatur hujan, angin, dan bintang-bintang. Di samping itu, Malaikat Mikail pula yang mendampingi Malaikat Jibril ketika membedah dada Nabi Muhammad saw. dan menyucikan dengan air zam-zam. Juga mendampingi malaikat jibril mengantar Nabi Muhammad saw. dalam Israj Mi'raj.
  3. Malaikat Israfil,  bertugas meniup sangkakala disaat manusia dibangkitakan dari kubur. 
  4. Malaikat Izrafil,  bertugas mencabut nyawa seluruh mahluk termasuk malaikat, manusia, jin, dan nyawanya sendiri. maka ia disebut juga dengan malaikat maut.
  5. Malaikat Raqib,  bertugas mencatat amal kebaikan yag dilakukan manusia sejak aqil baliq selama hidupnya.
  6. Malaikat Atid,  bertugas mencatat amal kejahatan selama hidupnya. 
  7. Malaikat Mungkar, bertugas menjaga alam kubur, sekaligus sebagai penanya kepada manusia di alam kubur. 
  8. Malaikat Nakir, tugasnya sama dengan malaikat Mungkar, menanyakan manusia tentang enam pokok permasalahan, yakni Tuhan, agama, nabi, kitab, kiblat, dan saudara (maksudnya siapapun itu selama kita satu agama, satu akidah, itulah saudara kita.) 
  9. Malaikat Malik, bertugas menjaga pintu neraka. 
  10. Malaikat Ridwan, bertugas menjaga pintu surga. 
Sebenarnya sangat banyak malaikat-malaikat Allah tapi itulah 10 nama malaikat dan tugasnya masing-masing yang wajib diketaui dan dipercayai oleh setiap orang yang beriman.  sedangkan malaikat-malaikat lainnya hanya cukup diyakini saja keberadaannya.

BERIMAN KEPADA AL-QUR'AN




Pada zaman sekarang banyak dari kita yang mengatakan/mengaku bahwa "saya beriman kepada Al-Qur'an" tapi kenyataannya sikap kita tidak menujukkan bahwa kita benar-benar beriman terhadap Al-Qur'an. Bagaimana sih sebenarnya sikap kita yang benar, yang menunjukkan bahwa kita beriman terhadap Al-Qur'an?

Rasulullah Saw. Bersabda


من قَرأ القُرانَ فَاستَظهَرَه فَحَل حَلآلَه وَحَرمَ حَرَامَهُ اَدخَلَهُ اللٌهُ الجَنٌةَ       
         Nah sahabat-sahabat sekalian, dalam hadis ini Rasulullah Saw. Itu menjelaskan bahwa seorang dikatakan beriman terhadap Al-Qur'an itu jika memenuhi 3 hal. 
         Yang pertama itu membaca Al-Qur'an, jadi seorang dikatakan beriman terhadap Al-Qur'an jika senantiasa menanamkan dalam kehidupan sehari-harinya kegemaran membaca Al-Qur'an. Jadi sudahkah kita membaca Al-Qur'an? Kalau belum,mengapa? Padahal tidak ada ruginya kita membaca Al-Qur'an, dengan membaca Al-Qur'an maka Al-Qur'an akan menjadi petunjuk bagi kita, akan menjadi syafaat bagi kita di hari kiamat nanti, sebagaimana sabda Rasullulah Saw. bahwa "Barang siapa yang membaca Al-Qur'an maka Al-Qur'an akan datang di hari kiamat menjadi syafaat bagi para pembaca-pembacanya." Kemudian membaca Al-Qur'an juga bisa kita jadikan gudang pahala, karena Rasulullah Saw bersabda "Barangsiapa yang membaca satu huruf Al-Qur'an maka baginya satu pahala, aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf tapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf." Jadi sahabat sekalian dengan membaca alif lam mim saja kita sudah mendapatkan 30 pahala, bagaimana kalau yang kita baca satu lembar, maka tentu begitu banyak pahala yang kita peroleh. Maka dari itu buat sahabat-sahabat yang masih malas membaca Al-Qur'an ayo mulai sekarang kita membiasakan membaca Al-Qur'an.

         Adapun yang ke-2 seorang dikatakan beriman terhadap Al-Qur'an kalau dia memahami Al-Qur'an, sehingga tidak asal baca saja tetapi dia paham apa yang dibacanya, sehingga ketika baca ayat yang membahas tentang siksaan misalnya maka akan timbul rasa takut dihati, ketika baca ayat tentang kebahagiaan kita ikut bahagia. Bukan sebaliknya dibacakan ayat siksaan malah senang, ia malah menjawab Alhamdulillah. Dibacakan ayat bahagia dia takut, ia malah beristigfar. Maka dari itu mari kita pahami/tadabburi Al-Qur'an sehingga akan memperkuat iman kita.

        Adapaun yang ke-3 seorang dikatakan beriman kepada Al-Qur'an kalau dia mampu menghalalkan yang dihalalkan Al-Qur'an dan mengharamkan apa yang diharamkan Al-Qur'an dalam artian mengamalkannya. Jadi kalau kita mengaku beriman terhadap Al-Qur'an ikuti apa kata Al-Qur'an, Al-Qur'an berkata jangan bergosip maka berhentilah bergosip, Al-Qu'an berkata jangan mencela maka berhentilah mencela, Al-Qur'an berkata dirikan Sholat maka dirikanlah sholat. Bukannya sebaliknya, mengaku beriman terhadap Al-Qur'an tapi gosip sana-sini masih lancar, masih sering mengejek orang, sholat masih sering ditinggalkan, dan sebagainya.

       Jadi sahabat-sahabat sekalian inilah 3 hal yang harus dipenuhi jikalau kita mengaku beriman terhadap Al-Qur'an. Maka pertanyaannya kemudian, sudah berimankah  kita terhadap Al-Qur'an? Sudahkah kita membaca, mentadabburi, dan mengamalkan Al-Qur'an? Kalau belum, apakah kita pantas disebut beriman terhadap Al-Qur'an? Renungkanlah wahai sahabat.

Perbudakan Zaman Modern




Assalamualaikum Wr. Wb

Sahabat-sahabat sekalian, sadarkah kita bahwa selama ini banyak dari kita yang diperbudak oleh zaman, diperbudak oleh teknologi-teknologi modern. Akidah kita di dangkalkan dibanjiri oleh kebudayaan-kebudayaan yang merusak moral kita, sehingga kita menjadi orang-orang yang hina di sisi Allah maupun Rasulnya. Kita bisa lihat di zaman sekarang, perempuan-perempuan banyak yang berpenampilan dengan mepertontonkan auratnya. Padahal Allah telah memerintahkan kita untuk menutup aurat dan pada hakikatnya perintah itu demi kebaikan kita juga karena Allah ingin menjaga kehormatan dan kesucian kita sebagai seorang wanita, karena tidaklah seorang laki-laki yang tidak beriman kemudian memandangi wanita dengan auratnya yang terbuka kecuali laki-laki itu akan menelanjangi wanita tersebut dalam khayalannya, maka saudari-saudari sekalian tutuplah auratmu demi menjaga kehormatan dan kesucianmu.

Kemudian kita juga bisa melihat di zaman sekarang ini, tontonan-tontonan yang ada di TV tidak lagi mendidik karena kebanyakan hanya mempertontonkan kisah-kisah percintaan dan kekerasan, sehingga anak yang melihat itupun akhirnya meniru apa yang ada di TV itu dan akibatnya kita bisa melihat banyak anak SMA, SMP bahkan SD yang sudah pintar berpacaran, pintar berkata-berkata manis, tidak punya rasa malu bergandengan tangan, dan berpelukan di depan umum. Apalagi sekolah-sekolah zaman sekarang tidak lagi kita bisa menaruh harapan terlalu besar untuk merubah moral seorang anak,bukan karena gurunya bodoh tapi karena HAM sudah terlalu tinggi sehingga membatasi peran guru dalam mendidik. Buktinya kita bisa lihat banyak guru yang di tangkap polisi, dituntut hanya karena guru itu mencubit muridnya dan sebagainya, kita harus tahu sebenarnya guru itu melakukan hal demikian bukan karena membenci atau ingin menyiksa kita tapi itu untuk kebaikan kita, demi agar kita menjadi pribadi-pribadi yang disiplin, yang berakhlak sehingga berguna bagi agama dan negara.

Kemudian teknologi pada zaman sekarang ini juga sangatlah memperbudak, kita bisa lihat buktinya bahwa banyak dari kita yang karena teknologi, sibuk bermain sosmed sehingga kewajibannya pun di tinggalkan seperti sholat misalnya. Kita tidak lagi sempat memanfaatkan waktu kita untuk berbuat kebaikan karena perhatian kita sudah dialihkan di dunia maya. Dan parahnya lagi banyak dari kita yang terkadang tidak sadar bahwa sebenarnya kita telah mempertuhankan teknologi, buktinya apa?  Kita bisa lihat setiap kita punya masalah, mau beraktifitas, berdoa, semua diceritakan di sosmed. Padahal seharusnya kalo ada masalah yah ceritakan pada Allah melalui doa agar Allah berikan kemudahan, mau beraktifitas berdoa kepada Allah supaya diberikan kelancaran,bukan diceritakan di Sosmed. Tapi inilah yang terjadi zaman sekarang ini, sosmed menjadi tempat saling menghujat, saling membongkar aib dan sebagainya.

Maka dari itu marilah melakukan perubahan karena jika ini terus berlangsung maka tidak ada kemungkinan 5 tahun ke depan atau 10 tahun ke depan Islam di negara kita ini hilang. Sebagaimana sabda Rasulullah bahwasanya suatu saat nanti akan datang masa dimana islam itu ada tetapi tinggal nama saja, al-qur'an pun ada tetapi tinggal tulisannya saja. Maka jika ini terus belanjut maka sabda nabi itu pasti akan terjadi, karena sebagai pemuda kitalah yang akan menjadi penerus agama islam ini di masa depan nanti, maka jikalau akidah kita dangkal, pengetahuan agama kita kosong, bagaimana nasip agama kita di masa depan nanti? Maukah agama kita ini hilang untuk selamanya?  Jika itu terjadi tentu dunia akan kiamat, mau ka kita hal itu terjadi? Jika tidak sadarlah wahai pemuda-pemudi, dan buat orang tua didiklah anak kita dengan baik, tanamkan sedini mungkin di dalam diri anak nilai-nilai keagamaan sehingga ia mampu menjadi pribadi yang beriman yang mampu membawa agama kita ke puncak ke jayaan, bukannya sebaliknya membawa agama islam ini ke jurang kehancuran.



Wasalamualaikum. Wr. Wb

SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN USHUL FIQIH DAN FIQIH




A.    PERIODE RASULULLAH SAW.
Di zaman ini sumber hukum islam hanya ada 2 yaitu, Al-qur’an dan as-sunnah. Pada masa ini seluruh permasalahan fiqih (hukum islam) dikembalikan kepada rasul. Pada masa ini dapat dikatakan bahwa sumber fiqih adalah wahyu Allah SWT. Namun demikian juga terdapat usaha dari beberapa sahabat yang menggunakan pendapatnya dalam menentukan hukum.

B.     PERIODE SAHABAT
Pada periode ini sahabat telah memiliki rujukan hukum syariat islam yang sempurna berupa al-qur’an dan hadis rasul. Tetapi tidak semua orang memahami kaidah hukum yang terdapat pada ke-2 sumber hukum tersebut. Karena:
1.      Tidak semua orang mempunyai kemampuan yang sama.
2.      Belum tersebarnya materi hukum di kalangan kaum muslimin akibat perluasan daerah.
3.      Banyaknya peristiwa baru yang belum pernah terjadi pada masa Rasulullah SAW. Yang ketentuan hukumnya tidak ditemukan dalam nash syariat.
Oleh sebab inilah sumber hukum pada periode sahabat bertambah dengan ijtihad sahabat.

C.    PERIODE TABI’IN
Pada masa ini juga semakin banyak terjadi perbedaan dan perdebatan antara ulam mengenai hasil ijtihad, dalil dan jalan-jalan yang ditempunya. Kenyatan-kenyatan tersebut mendorong para ulama untuk menyusun kaida-kaidah syari’ah yakni kaidah-kaidah yang bertalian dengan tujuan dan dasar-dasar syara’ dalam menentapkan hukum dalam berijithad.

D.    PERIODE KESEMPURNAAN
Pada masa ini fiqih islam mengalami kemajuan yang pesat. Penulisan dan pembukuan hukum islam dilakukan dengan intensif, baik berupa penulisan hadis nabi, fatwa sahabat, dan tab’in, tafsir al-qur’an,kumpulan pendapat imam fiqih dan penyusunan ilmu ushul fiqih.
Adapun faktor yang menyebabkan pesatnya perkembangan ilmu fiqih yaitu:
1.      Adanya perhatian pemerintah (khalifah) yang besar terhadapa ilmu fiqih,
2.      Adanya kebebasan berpendapat dan berkembangnya diskusi ilmiah diantara para ulama.
3.      Telah termodifikasinya referensi seperti al-qur’an,hadis,tafsir,dan ilmu tafsir.

E.     PERIODE KEMUNDURAN
Pada periode ini pemerintah Bani abbasiyah akibat dari berbagai konflik politik dan berbagai faktor sosiologis lainnya dalam keadaan lemah. Pada umumnya ulama pada masa itu sudah lemah kemauannya untuk mencapai tingkat mujtahid mutlak  sebagaimana dilakukan oleh para pendahulu mereka pada periode kejayaan.
Semenjak pertengahan abaad VI sampai akhir periode ini umat islam benar-benar dalam suasana taklid, statis,dan junud. Sehingga perkembangan ilmu fiqih terhenti statis dan semakin lama semakin tertinggal jauh dari arus perkembangan zaman.
Adapun faktor yang mendorong lainnya sikap taklid adalah:
1.      Ketergantungan kepada kitab-kitab yang ada saat itu sehingga mematikan kreativitas.
2.      Fanatisme mazhab yang sempit.
3.      Pengangkatan hakim-hakim muqallid.

F.     PERIODE KEMBAKITAN KEMBALI
Pada periode ini umat islam menyadari kemunduran dan kelemahan merekan sudah berlangsung sangat lama. Dan akhirnya para raja dan pemuka islam mulai berpikir bagaimana meningkatkan mutu dan kekuatan umat islam kembali. Dari sinilah kemudian muncul gagasan dan pembaharuan dalam islam.
Gerakan pembaharuan ini cukup berpengaruh terhadap perkembangan ilmu fiqih. Mereka berseru agar umat islam meninggalkan taklid dan kembali kepada al-qur’an dan hadis mengikuti jejak para ulama di masa sahabat dan tabi’in terdahulu. Mereka inilah disebut golongan salaf.